Kita tidak pernah tahu karya yang mana yang mampu menginspirasi banyak orang, maka pastikan yang kita tulis adalah kebenaran.
|
|
Kepribadian setiap manusia di bumi ini tentunya berbeda satu sama lain. Terdapat 4 jenis kepribadian manusia, antara lain yaitu Sanguin, Koleris, Melankolis, dan Plegmatis. Sanguin dijuluki si "Populer" karena pandai, persuasif, dan ingin terkenal. Koleris dijuluki si "Kuat" karena sering dominan dan kompetitif. Melankolis dijuluki si "Sempurna" karena perfeksionis dan serba teratur. Plegmatis dijuluki si "Cinta Damai" karena kesetiaannya dan menghindari konflik. Dari keempat jenis kepribadian tersebut tentu memiliki kelebihan dan kelemahannya masing-masing.
Dari hasil tes serta pengamatan dalam kehidupan sehari-hari terdapat kesimpulan bahwa saya memiliki kepribadian koleris. Pada umumnya, kepribadian koleris adalah kepribadian seorang pemimpin yang memiliki semangat yang tinggi untuk mencapai tujuan. Selain itu orang dengan kepribadian koleris sangat suka berorganisasi dan memegang kendali. Saya termasuk orang berkepribadian koleris karena saya sangat menginginkan wewenang, memimpin sebuah kelompok, serta selalu tampil di depan. Diberi wewenang merupakan kesenangan tersendiri bagi saya karena dengan diberi wewenang saya akan belajar bertanggung jawab terhadap sebuah kepercayaan.
0 Comments
Mahasiswa, satu kata yang mungkin sudah tidak asing lagi di telinga kita. Jika membayangkan mahasiswa pasti yang terlintas di benak kita adalah pemuda-pemuda intelektual dengan semangat berkobar yang sedang menuntut ilmu dan memperjuangkan nasib bangsa ini ke depannya. Tak jarang jika kita mendengar kata mahasiswa yang terlintas adalah pemuda-pemuda generasi penerus bangsa yang sedang turun ke jalan memperjuangkan nasib rakyat yang berada di tangan mereka. Tentu saja siapapun bangga dengan gelar mahasiswa tersebut. Lalu apa sebenarnya mahasiswa itu ? Apakah hakikat mahasiswa ?
Mahasiswa merupakan suatu kelompok dalam masyarakat yang memperoleh statusnya karena ikatan dengan perguruan tinggi. Mahasiswa juga merupakan calon intelektual atau cendekiawan muda dalam suatu lapisan masyarakat yang sering kali syarat dengan berbagai predikat. Selain itu mahasiswa merupakan status yang disandang oleh seseorang karena hubungannya dengan perguruan tinggi yang diharapkan menjadi calon-calon intelektual. Namun yang menjadi pembahasannya sekarang adalah hakikat kita sebagai mahasiswa yang semestinya mempunyai bakat dan potensi untuk membangun bangsa dan negara ini. Dalam hal makna, arti mahasiswa tidak hanya posisi strata pendidikan yang dilakukan setelah mendapat ijazah SMA. Namun ketika menginginkan makna ini agar lebih jelas ada empat peran yang dimiliki mahasiswa yakni sebagai agen perubahan, kekuatan moral, kontrol sosial, dan cadangan potensial. .......Manusia yg tak terbebani tak merasakan betapa indahnya Hidup ini. Manusia hebat bukanlah yg mendapatkan sesuatu dengan mudah. Manusia hebat adalah manusia yg berpikir. Slmt berpikir ya nak. Salam.
Begitulah sebagian isi dari balasan email kedua dari Pak Rhenald. Berpikir, itulah intinya. Berbanggalah menjadi manusia yang berpikir karena pikiran adalah sebuah kekuatan. Pikiran dalam diri adalah sesuatu yang kita kendalikan, sadar atau tidak. Kita berpikir kita bisa, maka kita pasti bisa. Pikiran adalah suatu dorongan. Jika kita berpikir negatif, maka yang terjadi pun akan seperti itu. Berpikirlah dengan positif, lakukan dengan positif pula. Mungkin ini adalah kali terakhir aku mengirim email kepada beliau. Tak akan mengganggu beliau lagi karena aku sudah memiliki keyakinan. Aku masih mempunyai almamater kebanggaan yang akan kuperjuangkan. Kalau toh aku mengirim lagi, mungkin lain kali, ketika aku menceritakan proses kesuksesanku kelak :) Cogito ergo sum. Aku berpikir, maka aku ada. selamat malam sdr Izza Akbarani, selamat anda diterima sebagai staf magang divisi kastrat dept sospol BEM FEB UB 2012. Buktikan komitmenmu di BEM FEB UB "Sinergi dalam Keberagaman" Mungkin itulah sms yang dinantikan 300 lebih maba pendaftar untuk menjadi anggota BEM FEB UB. Alhamdulillah meskipun staff terkecil di BEM (karena masih maba) aku tetap bersyukur bisa bergabung di organisasi yang paling krusial dan favorit d FEB UB. Awalnya sempat keder melihat teman-teman sesama maba yang mendaftar dan mengambil formulir sangat banyak. Apalagi ditambah dengan tampang mereka yang begitu meyakinkan (haha). Tapi, sekali lagi Alhamdulillah aku ucapkan. Awal cerita, FEB UB mengadakan open house ukm fakultas di basement. Salah satu stand favorit tentu saja milik BEM FEB UB karena banyak sekali maba yang datang untuk mengambil formulir open recruitment. Sempat kaget kok oprecnya sedini ini ? kita kan masih maba. Masih teringat jelas salah satu impianku saat kuliah adalah menjadi anggota BEM untuk mengasah soft skill dan aktif berpolitik. Tanpa membuang banyak kesempatan, langsung saja aku mendaftarkan diri. Divisi yang aku pilih ? Tentu Kajian Strategi. Interview pun dimulai 2 hari lagi. Begitu dimulai rasanya seperti mendapat kesempatan untuk mengeluarkan segala ide yang ada di kepala :D. Kuncinya ? berdo'a sebelum interview dimulai :'). Segalanya lancar dan yang paling penting dalam interview adalah jangan pernah lepaskan tatapan mata si penguji. Memang pertanyaan yang diajukan sangat berbobot untuk mengetahui potensi kita, tapi yang terpenting adalah kepercayaan diri dalam menjawabnya walaupun pengujinya 2 orang dan memakan waktu setengah jam (untung gak ada kuliah) :D Walaupun nggak bisa pulang kampung selama hampir sebulan karena ini semua, yang penting ada hasilnya. Beribu syukur padamu Yaa Allah :). Tapi ini bukan tujuan akhir, masih ada segudang impian...masih ada segudang interview haha :D |
AuthorIzza Akbarani
|